Puser Bodong atau hernia umbilikalis

Bodong atau hernia umbilikalis (umbilical hernia) merupakan kondisi dimana usus menjorok lewat bukaan pada otot perut sehingga pusar tampak menonjol keluar. Kondisi ini sering ditemukan pada bayi tetapi bisa juga mempengaruhi orang dewasa. Bodong pada anak-anak biasanya tidak sakit atau berbahaya namun bodong yang muncul pada orang dewasa dapat menyebabkan perut terasa tidak nyaman. Umumnya bodong pada anak-anak akan hilang saat berusia sekitar 2 tahun. Jika diameternya lebih kecil dari 5 mm, bodong itu akan menutup sendiri pada usia kurang dari 2 tahun. Bodong berdiameter 5-15 mm biasanya menutup sebelum berusia 4 tahun dan jika diameternya lebih kecil dari 2 cm masih mungkin menutup pada usia 6 tahun.

Penyebab Puser Bodong atau hernia umbilikalis

1. Bodong pada bayi terjadi karena selama kehamilan tali pusat melewati lubang kecil yang terbuka pada otot perut bayi. Namun jika lubangnya tidak menutup dan otot di perut tidak bergabung secara sempurna di garis tengah perut, dinding perut akan melemah dan bisa menyebabkan munculnya bodong pada saat lahir atau di kemudian hari.
2. Pada orang dewasa bisa disebabkan oleh obesitas, kehamilan berulang-ulang, adanya cairan dalam rongga perut (ascites) dan operasi perut.

Gejala Puser Bodong atau hernia umbilikalis 

Tonjolan lembut itu hanya terlihat jika si bayi menangis, batuk-batuk atau merasa tegang. Tonjolan itu akan segera hilang jika si bayi bisa tenang atau ditidurkan.

Pengobatan Puser Bodong atau hernia umbilikalis

1. Bodong bisa didorong masuk ke dalam perut selama pemeriksaan fisik namun hal ini hanya bisa dilakukan oleh dokter. 2. Operasi - operasi pada anak-anak hanya boleh dilakukan jika bodongnya terasa sakit, diameter bodongnya lebih besar dari 1,5 cm, ukurannya tidak menyusut setelah 6-12 bulan, tidak menghilang hingga berusia 3 tahun dan terjebak atau memblokir usus - operasi pada orang dewasa biasanya direkomendasikan untuk menghindari komplikasi, terutama jika bodongnya membesar atau menyakitkan. Sumber: MayoClinic

Sumber : http://health.detik.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar